Mati di Persimpangan Jalan

Hidup adalah anugerah dari Tuhan yang tidak boleh disia-siakan

Kemampuan berbicara itu istimewa maka jangan kau salah gunakan

Tindakanmu mencerminkan perilaku sesungguhnya dan prinsipmu menggambarkan watak

Emosi perlu dirawat biar tidak seperti rayap, kematangan berpikir itu perlu biar tidak kekanak-kanakan

Jabatan adalah tanggung jawab yang akan dipertanggungjawabkan oleh karenanya niat ikhlas harus diluruskan

Pengabdian harus benar-benar nyata, mencari panggung boleh dengan tujuan kebaikan, asal tidak membunuh yang lain untuk mendapatkannya

Mengayomi tidak pandang bulu;

Bukannya baik pada yang putih lantas mengabaikan yang hitam

Bukannya baik pada yang tinggi lantas acuh pada yang pendek

Bukannya baik pada yang beruang lantas tidak peduli pada yang kurang

Tegas pada siapa yang melanggar, bukan tumpul karena bagian dari golongan

Kau sudah mati;

Sikap netralmu kau tukar dengan satu bendera, pikiranmu rela di kerangkeng

Kritikan-kritikanmu tak lagi keluar dari mulut, matamu tak lagi tajam melihat penindasan

Langkahmu terhenti oleh kertas dan tinta hitam, kepedulianmu menghilang, kawan kau anggap sebagai lawan

Orang-orang kelaparan, anak-anak putus sekolah, kau pun tak lagi menghiraukan

Kasih sayangmu berubah menjadi bisnis, merangkul yang memberi untung

Bicaramu selalu tentang politis, rela menikam yang menjadi penghalang

Kau telah mati sejak saat memilih perubahanmu

Kau benar-benar mati di persimpangan jalan waktu itu

Komentar

Postingan Populer